Gelar Literasi Informasi : Smart Citizen Smart Society Smart Learning

10 Maret 2020

Event

Apa itu “Literate” ?

Apakah anda sudah yakin anda “Literate”?

Literate sering diartikan dengan kemampuan membaca dan menulis, namun definisi ini sudah tidak relevan jika digunakan pada konteks hari ini, dimana banjir informasi sudah tidak mungkin dihindari. Setiap hari, melalui smartphone kita digempur dengan informasi berantai yang diragukan keabsahannya.Mulai dari tua, muda, dengan berbagai latar belakang pendidikan tidak lepas dari paparan hoax.

Namun demikian apakah kita dapat menghindar atau bahkan apatis diera disrupsi informasi ini ? Bagaimana seharusnya kita sebagai smart citizen menghadapi terbukanya era disrupsi informasi? Apakah millennial yang konsumtif informasi hanya dapat terbawa arus opini publik yang belum dapat diketahui kebenarannya? Dalam Gelar Literasi Informasi “Smart Citizen, Smart Society, Smart Learning” Sabtu 29 Februari 2020, Ismail Fahmi, Ph.D mengungkapkan bahwa langkah strategis mengahadapi fenomena “Information Disorder” atau gangguan informasi adalah dengan membangun imunitas terhadap informasi palsu dan kraetivitas dalam membangun narasi positif. Pengembang sistem analisis media sosial Drone Emprit ini, juga menegaskan bahwa dampak terberat dari fenomena hoax adalah runtuhnya demokrasi karena tidak lagi dibangun atas dasar kebenaran akal pikiran, tetapi ditentukan oleh kekuatan besar yang mampu memproduksi air bah disinformasi, untuk mengontrol opini publik.

Sudah saatnya, masyarakat menjadi smart citizen yang benar-benar literate. Adapun Tiga jenis literasi yang wajib dimiliki smart citizen antara lain:

  • Literasi Digital: bisa memanfaatkan dunia digital/internet
  • Literasi Informasi: tidak terkena disinformasi/hoaks
  • Literasi Media: tidak dibohongi media

Acara gelar literasi yang diselenggarakan kolaborasi Perpustakaan UPH, UMN dan SGU tersebut turut mengundang perpustakaan sekolah, kota dan perguruan tinggi sejabodetabek termasuk Podomoro University yang diwakili oleh Dr. Cosmas Batubara Library. Pada acara tersebut, Pembicara ingin mengajak pustakawan dari berbagai lembaga untuk ikut berkontribusi menjadi agen literasi yang berdampak bagi masyarakat. Sebagai pengelola informasi, Pustakawan memiliki peranan strategis mendukung smart citizen untuk lebih peduli bagaimana bijak dalam mencerna dan membagikan informasi.

Kemampuan literasi digital dan media saat ini memang tidak masuk pada kurikulum pembelajaran dimanapun, namun kemampuan ini mutlak dimiliki masyarakat khususnya penikmat smartphone. Kecenderungan masyarakat untuk mencari informasi melalui media daring sudah menjadi kebiasaan, dibandingkan menggunakan buku atau jurnal tercetak. Pentingnya literasi digital yang memadai, sebagai imun masyarakat bisa tersesat dan mudah tergerus oleh gelombang informasi.

#LibEvent #PodomoroUniversity #Cosmas Batubara Library