Social Entrepreneurship Sebagai Solusi Pemberdayaan Masyarakat

Kewirausahaan merupakan salah satu jalan yang umum ditempuh untuk tujuan komersial berupa menghasilkan keuntungan. Sedangkan social entrepreneurship atau kewirausahaan sosial merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan praktik kewirausahaan yang memiliki dimensi sosial dalam wujud pemberdayaan masyarakat.

Praktik social entrepreneurship berbeda dengan organisasi nirlaba sosial yang sepenuhnya terfokus pada pemberdayaan masyarakat atau sisi sosial dan tidak memperhitungkan sisi komersial. Kewirausahaan sosial merupakan praktik komersial yang memiliki peran dalam melakukan transformasi dan pemberdayaan masyarakat agar semakin maju dan sejahtera.

Social Entrepreneurship Sebagai Solusi Pemberdayaan Masyarakat

Ketidakmerataan sosial dan masalah kemanusiaan lain bisa menjadi area untuk melakukan praktik social entrepreneurship. Pada praktiknya sebuah program social entrepreneurship merupakan salah satu wujud ekonomi kerakyatan ketika pelaku usaha memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara dilibatkan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan.

Praktik Social Entrepreneurship

Praktik social entrepreneurship pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan peluang masyarakat agar semakin produktif dengan tujuan meraih kesejahteraan. Kesejahteraan ini didapat dari keuntungan atau hasil yang didapat dari keterlibatan masyarakat pada aktivitas sosial yang dilakukan oleh seorang wirausahawan atau entrepreneur. 

Sosok entrepreneur inilah yang disebut sebagai pelaku social entrepreneurship ketika skema bisnisnya melibatkan masyarakat dan mampu meningkatkan kesejahteraan dan memajukan masyarakat.

Tujuan utama dari praktik social entrepreneurship adalah membuat suatu sistem yang bisa menggulirkan perubahan secara sistematis dan berkelanjutan untuk tujuan sosial. Praktiknya akan selalu berorientasi pada kondisi dan kebutuhan masyarakat dan memberi solusi untuk menciptakan kemajuan di tengah masyarakat tersebut.

Ada pula pendapat yang mendeskripsikan social entrepreneurship sebagai pelaku usaha atau entrepreneur yang memiliki kreasi atau kreativitas untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat menggunakan caranya sendiri.

Praktik ini umumnya bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang selama ini tidak tersentuh oleh peran pemerintah. Praktik ini umumnya membutuhkan semacam ekosistem untuk dapat memungkinkan social entrepreneurship tumbuh dan berkembang. Ekosistem tersebut umumnya berupa komunitas atau kelompok sosial tertentu.

Baca juga: Mengenal Intrapreneur dan Peran Pentingnya Bagi Perusahaan

Elemen Utama Menjadi Social Entrepreneur

Bagaimana sebuah skema social entrepreneurship bisa berhasil dalam konteks memperoleh keuntungan dan berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat membutuhkan banyak elemen. Dari sisi pelaku usaha atau entrepreneur; setidaknya ada beberapa aspek utama yang wajib dimiliki.

1. Menjaga Fokus

Mengingat tujuan utama dari praktik social entrepreneurship adalah menyelesaikan masalah dengan skema bisnis maka dibutuhkan fokus yang presisi agar tujuan tersebut tercapai. Sikap fokus yang dimiliki oleh entrepreneur dalam praktik social entrepreneurship salah satunya ada pada visi meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengembangkan lingkungan sosial.

Hal ini menyebabkan faktor keuntungan bukan menjadi hal yang utama dari sisi seorang pelaku social entrepreneurship. Mengangkat dan mengembangkan kemampuan masyarakat menjadi hal yang lebih diutamakan daripada mendapatkan keuntungan di sisi seorang social entrepreneur.

2. Perhitungan Dampak Sosial

Aspek perhitungan dampak sosial merupakan hal yang sangat penting dalam skema social entrepreneurship. Faktor keterukuran dampak sosial merupakan hal wajib sejak perencanaan skema kewirausahaan sosial. Terlebih lagi jika praktik ini melibatkan masuknya dana dari pihak investor yang nantinya wajib dipertanggungjawabkan terkait besarnya dampak sosial yang terjadi.

Kebutuhan akan munculnya dampak sosial yang positif ini menuntut seorang pelaku social entrepreneurship untuk menjadi agen perubahan. Salah satu tujuan menciptakan perubahan ini seringkali membutuhkan komitmen yang kuat dan praktik berkelanjutan untuk memotivasi masyarakat agar berubah dan berkembang semakin maju.

3. Membuat Rencana dan Rancangan

Praktik social entrepreneurship sebenarnya serupa dengan praktik entrepreneurship biasa sehingga dibutuhkan rencana atau rancangan skema bisnis yang akan dijalankan. Perbedaan mendasar dari praktik entrepreneur biasa dengan social entrepreneurship hanya ada pada tujuan dari distribusi profit dan benefit.

Rencana bisnis dalam sebuah skema social entrepreneurship bisa memudahkan pemetaan kebutuhan modal dan pengorganisasian. Berdasarkan rencana yang dibuat maka bisa diperhitungkan juga rencana pendanaan, rencana kegiatan usaha, rencana pemasaran hingga pengelolaan keuangan. Rencana yang matang dan jelas akan memudahkan skema social entrepreneurship dijalankan dan dikelola serta dievaluasi.

4. Kebutuhan Riset Pasar

Sama halnya dengan praktik kewirausahaan atau skema bisnis yang lain; social entrepreneurship juga membutuhkan riset pasar untuk memperhitungkan peluang keuntungan dan rencana pemasaran. Riset pasar bisa mengurangi resiko kerugian karena perilaku dan kondisi pasar yang sudah terbaca. Riset pasar dan pengelolaan keuangan akan berkaitan erat dengan perhitungan modal, keuntungan dan bagaimana cara menutup biaya operasional ketika skema bisnis sudah dijalankan. 

Pemetaan pasar ini juga berkaitan dengan jenis atau tipe konsumen yang mungkin bisa dijaring. Skema social entrepreneurship seringkali melibatkan konsumen yang tidak mengharapkan imbalan karena bertujuan mendukung dan mendorong manfaat sosial yang ada. Akan tetapi ada pula konsumen yang juga berharap memperoleh produk atau layanan yang berkualitas.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Target pasar dan Penerapannya

5. Mengelola Customer Experience

Berdasarkan tipe atau jenis konsumen yang sudah terpetakan, maka pelaku social entrepreneurship tetap harus fokus pada customer experience atau pengalaman yang didapat oleh konsumen. Apapun produk atau jasa yang dijual maka konsumen wajib memperoleh pengalaman positif atau menyenangkan.

Tingkat kepuasan konsumen yang termasuk tipe apapun akan mempengaruhi skema bisnis yang dijalankan. Ketika konsumen memberi penilaian baik karena memperoleh pengalaman berupa kepuasan maka ada peluang besar bisnis akan berkembang dan memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat yang terlibat.

Elemen Utama Menjadi Social Entrepreneur

Baca juga: Menjadi Seorang Entrepreneur Meski Minim Modal & Pengalaman?

6. Mengelola Tim Social Entrepreneurship

Sebuah tim social entrepreneurship akan terdiri dari pemimpin dan manajemen yang wajib bersinergi untuk tujuan keberhasilan. Faktor keterampilan dalam kepemimpinan dan pengelolaan atau manajemen menjadi kunci keberhasilan sebuah skema social entrepreneurship dikelola dan mampu berkembang.

Pelatihan menjadi salah satu kebutuhan bagi semua pihak yang dilibatkan dalam sebuah skema social entrepreneurship. Kelengkapan keterampilan dalam tim untuk menjalankan peran masing-masing merupakan kunci keberhasilan dan munculnya dampak positif dalam masyarakat akibat sebuah skema social entrepreneurship.

7. Kebutuhan Pengelolaan Waktu

Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa keberhasilan sebuah skema bisnis dipengaruhi oleh segmentasi produk atau layanan yang unik. Hal ini juga berlaku dalam praktik social entrepreneurship sehingga penentuan waktu produk atau jasa diluncurkan merupakan hal yang sangat penting terkait tren dan persaingan.

Meluncurkan produk atau layanan jasa di tengah persaingan yang ketat tentu akan mengurangi potensi keberhasilan. Akan dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengetahui produk atau layanan yang ditawarkan mampu bersaing dengan kompetitor atau tidak. Hal inilah yang membuat pengelolaan dan penentuan waktu menjalankan skema bisnis menjadi sangat penting.

8. Kebutuhan Membangun Jaringan

Salah satu cara menghidupkan dan menghidupi sebuah skema social entrepreneurship adalah dengan kemitraan. Artinya ada kebutuhan jaringan mitra yang bisa meningkatkan keberlanjutan dari sebuah skema kewirausahaan sosial. 

Kemitraan bisa melibatkan beragam kerja sama mulai dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, modal hingga penjualan. Faktor kemitraan juga bisa menghasilkan ceruk pasar yang bisa dimanfaatkan. Hubungan yang saling mendukung bisa menjadi kunci sukses lembaga social entrepreneurship untuk berkembang dan memberi dampak nyata bagi masyarakat yang dilibatkan.

9. Kebutuhan Belajar Merancang dan Mengelola Skema Social Entrepreneurship

Sama seperti praktik merancang dan mengelola skema kewirausahaan atau entrepreneurship maka dibutuhkan perpaduan antara pengetahuan, referensi dan keterampilan para pelakunya. Siapapun yang berniat untuk fokus menekuni praktik-praktik social entrepreneurship agar memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa memulai belajar tentang kewirausahaan dengan serius.

Salah satu pilihan untuk mencapai tujuan memiliki perpaduan antara pengetahuan dan keterampilan tentang entrepreneurship adalah dengan belajar melalui jalur formal. Universitas Podomoro dengan program sarjana di bidang Entrepreneurship.

Kurikulum yang memadukan pengetahuan dan referensi serta praktik untuk meningkatkan pengalaman dan ketrampilan bisa menjadi pilihan terbaik untuk mempersiapkan diri terjun sebagai social entrepreneur. Kurikulum entrepreneurship di Podomoro University merupakan kolaborasi Babson Global Inc dari Amerika Serikat.

Program pendidikan yang berbasis pembelajaran berdasar pengalaman sangat cocok untuk menyiapkan para entrepreneur muda ataupun baru yang siap untuk terjun ke dunia nyata dan masyarakat. Metode belajar ini bisa menyiapkan entrepreneur untuk siap merancang dan mengeksekusi rencana bisnis secara mandiri.

Pendidikan formal yang juga mengutamakan pengalaman dan praktik tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis dalam aspek pengelolaan lembaga bisnis ataupun menggulirkan skema kewirausahaan, tetapi juga bisa membangun kesadaran sosial yang dibutuhkan dalam praktik social entrepreneurship.

Baca juga: Prinsip Entrepreneur untuk Meraih Sukses & Mempertahankannya

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn
Table of Contents

Related Posts

Sudah Menemukan Potensi Diri? Kenali Potensi Dirimu, Yuk!

Sudah Menemukan Potensi Diri? Kenali Potensi Dirimu, Yuk!

Apa itu potensi diri? Potensi diri adalah kemampuan individu yang masih tersimpan dan belum digunakan dengan maksimal. Potensi diri dapat berkembang melalui bakat atau pun usaha belajar dan kerja keras sehingga potensi dapat ditunjukkan melalui aksi. Setiap individu memiliki potensi diri. Namun, tidak semuanya dapat menggunakan potensi diri dengan baik. Potensi diri dapat digunakan dengan

Ketahui Apa Gaya Kepemimpinanmu di Sini!

Ketahui Apa Gaya Kepemimpinanmu di Sini!

Dalam sebuah organisasi, kehadiran pemimpin sangat dibutuhkan. Pemimpin secara tidak langsung menentukan nasib organisasi akan mengalami kemajuan atau kemunduran. Seorang pemimpin membantu organisasi mencapai tujuannya dengan cara mendorong, menggerakkan, dan meyakinkan anggotanya agar dapat bekerjasama dengan baik. Pemimpin juga harus mampu menggali potensi anggotanya. Umumnya, penunjukkan pemimpin didasarkan oleh pertimbangan tertentu sehingga ditemukan seorang pemimpin

Mengenal Tokoh Inspiratif Bob Sadino & Kata-kata Motivasinya

Mengenal Tokoh Inspiratif Bob Sadino & Kata-kata Motivasinya

Bambang Mustari Sadino atau yang kerap disapa Bob Sadino atau Om Bob, merupakan tokoh inspiratif di dunia bisnis. Pengusaha inspiratif ini lahir di Tanjungkarang, Lampung pada 9 Maret 1933, dan meninggal dunia pada 19 Januari 2015. Nama Bob Sadino dikenal sebagai seorang pebisnis yang sukses, Bob Sadino memiliki beberapa bisnis yakni Kem Chicks, Kemfood, Kem

Ini Alasan Kenapa Bisnis Perlu Analisis Peluang Pasar

Salah satu rahasia sebuah bisnis dapat tetap bertahan di tengah persaingan pasar, dan ketidakstabilan ekonomi adalah model bisnis yang tepat. Namun, menentukan model bisnis bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang perlu dilakukan dan dikorbankan untuk menemukan model bisnis yang tepat di tengah pasar yang beragam. Salah satu faktor yang dapat memudahkan Anda untuk