Wajib Tahu! Ini Perbedaan Pengusaha dan Entrepreneur!

Istilah pengusaha dan entrepreneur tentunya sudah sangat familiar di telingamu, kan? Akan tetapi, apakah kamu sudah tahu kalau keduanya sebenarnya adalah istilah yang berbeda? Supaya kamu jadi lebih paham dan tidak lagi salah sebut, kamu bisa simak penjelasan di bawah ini tentang definisi pengusaha dan entrepreneur, serta perbedaannya.

Wajib Tahu! Ini Perbedaan Pengusaha dan Entrepreneur!

Apa Itu Pengusaha?

Pada dasarnya, pengusaha dan entrepreneur adalah dua kategori orang yang berusaha mencapai tujuan yang kelihatannya sama. Akan tetapi, tujuan akhir mereka pengusaha dan entrepreneur sebenarnya berbeda.

Secara garis besar, pengusaha merupakan seseorang yang menjalankan bisnis dengan cara yang tradisional, atau mengikuti ide-ide bisnis yang sudah lebih dulu ada. Dari penjelasan Accurate, pengusaha punya margin risiko yang rendah karena ia hanya mengikuti ide yang sudah terlebih dahulu dicoba orang lain. Dengan begitu, pengusaha sudah bisa menghitung dulu apa saja pro dan kontra dari ide maupun strategi bisnis yang akan ia jalankan.

Apa Itu Entrepreneur?

Kalau begitu, bagaimana dengan entrepreneur, ya? Dilansir dari Hashmicro, seorang entrepreneur adalah seseorang yang menjalankan aktivitas kewirausahaan dengan karakteristik dan bakat khusus dalam mengenal produk-produk baru, menentukan cara produksi yang baru, mengelola manajemen operasi untuk memasok produk baru, memasarkannya, hingga mengelola modal operasional bisnis.

Sedangkan menurut Accurate, seorang entrepreneur merupakan seseorang yang kreatif dan inovatif, dan membawa ide-ide baru dalam memulai sebuah bisnis. Ketika seorang entrepreneur memperkenalkan ide-ide barunya kepada orang lain, selalu ada kemungkinan bahwa ia akan menghadapi banyak risiko dan rintangan lantaran keunikan idenya. Hanya saja, begitu semua hambatan terlewati, seorang entrepreneur akan bisa mendominasi pasar.

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan di dunia bisnis, istilah entrepreneur kemudian dapat dikategorikan ke beberapa jenis. Seperti:

  • Technopreneur, yaitu seorang entrepreneur di sektor teknologi dan informasi yang menggunakan bisnisnya untuk membantu orang-orang dari peluang yang ia lihat.
  • Foodpreneur, yaitu seorang entrepreneur di bidang kuliner.
  • Mompreneur, yaitu seorang entrepreneur wanita yang juga merupakan seorang ibu. Kemunculan mompreneur ini membuktikan bahwa para ibu juga bisa jadi independen, kreatif, dan bertanggung jawab baik dalam urusan pekerjaan maupun keluarga.
  • Ecopreneur, yaitu seorang entrepreneur yang fokus pada isu-isu keberlangsungan lingkungan. Dengan begitu, ecopreneur berupaya untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan, seperti dengan menciptakan produk ramah lingkungan.
  • Sociopreneur, yaitu seorang entrepreneur yang menjalankan usahanya bukan hanya untuk menghasilkan laba, tapi juga untuk memberikan manfaat sosial bagi masyarakat lewat usahanya tersebut.

Baca juga: Pengetahuan Dasar tentang Kewirausahaan/Entrepreneurship

Perbedaan Pengusaha dan Entrepreneur

Sekarang, kamu sudah mengenal dan lebih paham tentang apa itu pengusaha dan entrepreneur. Dan seperti yang mungkin sudah kamu pahami, pengusaha dan entrepreneur sering kali dianggap sebagai dua istilah yang sama, padahal keduanya berbeda. Apalagi, pengusaha dan entrepreneur sebenarnya memiliki tujuan akhir yang berbeda.

Lalu, apa perbedaan di antara keduanya, ya? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak dalam penjelasan berikut ini, seperti yang dilansir dari Small Businessify.

1. Ide.

Secara fundamental, seorang pengusaha dan entrepreneur memang memiliki kemiripan. Hanya saja, salah satu perbedaan paling mencolok di antara keduanya adalah ide-ide yang diperjuangkan dan dicapai.

Kalau seorang pengusaha mendirikan perusahaan untuk menjual produk berdasarkan ide yang sudah ada dan terbukti menguntungkan, lain halnya dengan seorang entrepreneur. Soalnya, seorang entrepreneur akan melihat kebutuhan atau masalah terlebih dahulu, baru kemudian ia akan mencari ide dan solusi yang bisa memenuhi kebutuhan atau masalah tersebut.

Ketika seorang pengusaha sebatas berupaya untuk menciptakan produk yang unggul di pasaran berdasarkan ide-ide yang sudah ada dan terbukti laku, seorang entrepreneur justru mirip seperti seorang penemu yang mencari cara untuk menciptakan peluang baru. Seorang entrepreneur seringkali memikirkan apa yang perlu dilakukan dan akan bermanfaat di masa depan, dibandingkan apa yang sedang jadi tren saat ini.

2. Karakteristik atau sifat pribadi.

Seorang pengusaha secara umum memiliki sifat perhitungan dan perhatian. Soalnya, pengusaha akan cenderung mempertimbangkan seluruh opsi-opsi yang ada, untuk kemudian mencari solusi terlebih dahulu. Jadi, pengusaha akan mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada di depan mata, dan kemudian mengidentifikasi dimana perubahan dan kemajuan bisa diterapkan.

Sementara itu, seorang entrepreneur cenderung lebih intuitif. Karena sekali lagi, entrepreneur cenderung fokus pada apa produk yang akan bermanfaat di masa depan. Di samping itu, entrepreneur juga umumnya merupakan orang dengan kreativitas dan imajinasi tinggi.

Meski demikian, entrepreneur juga mempertimbangkan faktor risiko dan timbal balik. Hanya saja, biasanya seorang entrepreneur akan cenderung bertindak terlebih dahulu ketika berhadapan dengan peluang yang benar-benar baru sekalipun.

Baca juga: Ciri-ciri Wirausahawan yang Harus Anda Ketahui

3. Tujuan menjalankan bisnis.

Tentu saja baik pengusaha maupun entrepreneur sama-sama memulai bisnisnya untuk mencapai kesuksesan. Akan tetapi, definisi “sukses” bagi keduanya ternyata berbeda.

Bagi seorang pengusaha, ia menjalankan bisnis dengan tujuan untuk meraup keuntungan secara moneter dan mencapai tujuan finansialnya. Dengan begitu, pengusaha akan secara khusus berfokus pada kepuasan dan kesenangan pelanggannya. Karena ia tahu keduanya bisa membantu melangsungkan kesuksesan dan pertumbuhan bisnisnya.

Akan tetapi, lain halnya dengan seorang entrepreneur. Soalnya, kesuksesan bagi seorang entrepreneur adalah bagaimana ia berhasil memberikan dampak yang signifikan bagi dunia. Oleh karena itu, pencapaian dari segi keuangan tidak menjadi prioritas bagi seorang entrepreneur.

Seorang entrepreneur boleh jadi gagal dan mengalami kerugian dari bisnisnya. Meski begitu, ia sadar betul apa dampak yang bisa ia berikan bagi dunia jika upayanya berhasil. Karena itulah kegagalan tidak pernah menghentikan seorang entrepreneur.

Perbedaan Pengusaha dan Entrepreneur

4. Kecenderungan mengambil risiko.

Bicara soal risk taking atau mengambil risiko, baik pengusaha maupun entrepreneur harus sama-sama berani melakukannya. Hanya saja, ada perbedaan di antara pengusaha dan entrepreneur dari aspek risiko ini.

Mengapa? Karena pengusaha cenderung sudah memperhitungkan apa risiko yang akan ia terima berdasarkan data-data yang sudah ada. Oleh karena itu, seiring dengan prosesnya, pengusaha biasanya menemukan risiko dengan porsi yang lebih kecil. Soalnya, ia sudah bisa memprediksi sebagian besar risiko sejak awal.

Sedangkan bagi entrepreneur yang sejak awal sudah mempertaruhkan dirinya untuk ide yang benar-benar masih baru, risiko yang ia terima jelas akan jauh lebih besar. Sebab, data-data yang bisa dipakai untuk memprediksi dan menghitung risiko di awal bisa dibilang sangat minim, atau bisa jadi tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, penting bagi seorang entrepreneur untuk bersedia mengorbankan segala yang mereka punya karena ketidakpastian yang lebih besar di depan mata.

5. Hubungan interpersonal.

Perbedaan penting antara pengusaha dan entrepreneur lainnya adalah bagaimana mereka membangun hubungan interpersonal, terutama dengan orang-orang yang juga bekerja di perusahaannya.

Karena entrepreneur cenderung mencoba untuk menciptakan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya, ia akan berupaya semaksimal mungkin agar dikelilingi oleh orang-orang yang berkualitas. Ia juga biasanya menganggap karyawannya sebagai partner yang berjuang bersama dengannya untuk mencapai tujuan akhir.

Sedangkan seorang pengusaha secara umum punya pendekatan yang berbeda dalam berinteraksi dengan para karyawannya. Sebab, pengusaha biasanya menganggap karyawannya sebagai karyawan saja, dan merupakan alat serta sumber daya untuk mencapai tujuan akhir perusahaan. Jadi, pengusaha menganggap karyawan adalah orang yang bekerja untuk dia.

6. Reaksinya terhadap perubahan.

Di dunia yang penuh dengan perubahan ini, hanya ada satu hal yang selalu konstan: perubahan itu sendiri. Dan dunia bisnis pun tak luput dari eksistensi perubahan. Oleh karena itu, baik pengusaha maupun entrepreneur harus sama-sama bisa bereaksi terhadap perubahan, yang pasti akan selalu terjadi.

Sementara itu, seorang entrepreneur adalah orang yang berupaya untuk menciptakan perubahan. Oleh karena itu, entrepreneur cenderung memandang perubahan sebagai hal yang perlu, dan bahkan bisa menjadi peluang untuk melontarkan ide-idenya.

Sedangkan bagi seorang pengusaha, perubahan bisa dipandang sebagai hal yang negatif. Karena sering kali, seorang pengusaha lebih suka terpaku hanya pada ide atau konsep tertentu saja. Bahkan, terkadang pengusaha juga cenderung percaya kalau terlalu banyak perubahan malah akan memberikan efek buruk pada cara pandang pelanggan terhadap perusahaan dan produknya.

Kesimpulan 

Baik pengusaha maupun entrepreneur adalah sama-sama pemimpin yang berharap dapat menginspirasi orang-orang di sekitarnya dalam mencapai hal-hal hebat. Dan mereka berdua sama-sama berusaha sebaik yang mereka bisa dalam mencapai tujuan masing-masing.

Kalau kamu sendiri, kamu melihat dirimu sebagai seorang pengusaha, atau entrepreneur?

Nah, buat kamu yang ingin mempelajari hal-hal tentang wirausaha saat ini sudah banyak universitas dengan jurusan kewirausahaan seperti Podomoro University di Jakarta.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn
Table of Contents

Related Posts

Sudah Menemukan Potensi Diri? Kenali Potensi Dirimu, Yuk!

Sudah Menemukan Potensi Diri? Kenali Potensi Dirimu, Yuk!

Apa itu potensi diri? Potensi diri adalah kemampuan individu yang masih tersimpan dan belum digunakan dengan maksimal. Potensi diri dapat berkembang melalui bakat atau pun usaha belajar dan kerja keras sehingga potensi dapat ditunjukkan melalui aksi. Setiap individu memiliki potensi diri. Namun, tidak semuanya dapat menggunakan potensi diri dengan baik. Potensi diri dapat digunakan dengan

Ketahui Apa Gaya Kepemimpinanmu di Sini!

Ketahui Apa Gaya Kepemimpinanmu di Sini!

Dalam sebuah organisasi, kehadiran pemimpin sangat dibutuhkan. Pemimpin secara tidak langsung menentukan nasib organisasi akan mengalami kemajuan atau kemunduran. Seorang pemimpin membantu organisasi mencapai tujuannya dengan cara mendorong, menggerakkan, dan meyakinkan anggotanya agar dapat bekerjasama dengan baik. Pemimpin juga harus mampu menggali potensi anggotanya. Umumnya, penunjukkan pemimpin didasarkan oleh pertimbangan tertentu sehingga ditemukan seorang pemimpin

Mengenal Tokoh Inspiratif Bob Sadino & Kata-kata Motivasinya

Mengenal Tokoh Inspiratif Bob Sadino & Kata-kata Motivasinya

Bambang Mustari Sadino atau yang kerap disapa Bob Sadino atau Om Bob, merupakan tokoh inspiratif di dunia bisnis. Pengusaha inspiratif ini lahir di Tanjungkarang, Lampung pada 9 Maret 1933, dan meninggal dunia pada 19 Januari 2015. Nama Bob Sadino dikenal sebagai seorang pebisnis yang sukses, Bob Sadino memiliki beberapa bisnis yakni Kem Chicks, Kemfood, Kem