Duduk nyaman di suatu kursi adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursinya semuanya berawal dari desain yang dibuat. Kursi yang tidak nyaman saat diduduki sama saja dengan kursi yang gagal, bahkan lebih menyedihkan lagi apabila disebut bukan kursi, jadi jika tidak ingin mendapatkan predikat tersebut lalu dimana letak kesalahan desain maupun proses pembuatannya?
Kursi yang tidak nyaman untuk diduduki biasanya tidak mengikuti suatu proses yang benar, hal ini bisa terjadi pada berbagai macam kursi dari yang memiliki model minimalis, sofa minimalis yang dan kursi tamu. Untuk menjadi kursi yang nyaman biasanya dimulai dari pematangan ide sketsa, menggambarnya di autocad, membuat maket, mock-up, akhirnya dilanjutkan dengan membuat prototipe dan contoh produksi. jika produk tersebut lulus uji kenyamanan, fungsi dan lain-lain maka layak sebuah desain diproduksi secara masal.
Untuk desain alat duduk diperlukan antropometri untuk meningkatkan kenyamanan, kemudahan dan keamanan yang melewati ukuran baku yang dapat diikuti. dikutip dari majalah intisari 11-2012 dalam fase kenyamanan sebuah tempat duduk dalam ilmu atropometri dua ukuran persentil ke-5 dan persentil ke-95. Persentil ke-5 menggambarkan ukuran seorang manusia terkecil dan persentil ke-95 menggambarkan ukuran seorang manusia yang terbesar.

Dalam ilmu antropometri ada dua jenis dimensi yaitu struktural dan fungsional. Dimensi tubuh struktural yaitu pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak sementara dimensi tubuh fungsional pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Antropometri struktural ini antara lain mengukur, tinggi siku, tinggi mata pada posisi duduk, tinggi mata, , tinggi selangkangan, tinggi pertengahan pundak pada posisi duduk,rentang bahu jarak pantat-ibu jari kaki dan.
Antropometri mempermudah para desainer untuk menciptakan desain yang nyaman, adapun pedoman yang telah disepakati yakni meliputi tinggi duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk, tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran lengan, dan jarak antar sandaran lengan ( Human Dimension Interior Space, 1979 )

ERGONOMI DEMI KENYAMANAN
Dalam mendesain kursi salah satu hal yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah aspek “ergonomi” ( ergo= kerja, nomos= peraturan dan hukum kerja ). Ergonomi telah mempersatukan ilmu biologi tentang manusia dan juga ilmu tehnik dan teknologi. Jadi kesimpulannya adalah konsep egronomi tercapai ketika suatu desain dapat berfungsi secara efisien di tangan manusia.
Adapun prinsip ergonomi telah ditetapkan secara standar internasional, standar ergonomi dalam desain kursi sama mutlaknya dengan standar ergonomi pada bidang lainnya, seperti arsitektur, interior dll. Artinya harus dijadikan dasar dalam merancang sebuah desain untuk mencapai fungsi yang maksimal, dan kenyamanan adalah salah satunya. Sebuah desain yang memiliki nilai ergonomis tercipta dengan memperhatikan antropometri ( antropos = manusia, metri = ukuran ) yaitu ilmu yang mempelajari tentang ukuran atau dimensi tubuh dari seorang manusia. Maka dapat disimpulkan bahwa apapun itu desainnya semua berawal dari desain yang benar dan memenuhi kaidah-kaidah yang tepat, maka hasil desain dan model kursi baik dari kursi tamu yang minimalis sampai pada sofa yang minimalis akan tercapai kenyamanannya.
Seperti yang pernah dibuat oleh Yoseph Anthony Sugiono mahasiswa Desain Produk angkatan 2017 Podomoro University. Anthony membuat produk kursi yang disebut dengan Mbecak 2.0. Tentu saja dalam membuat produk tersebut, Anthony memiliki pemikiran dan sejarah sebelum masuk ke dalam proses produksi. Berikut adalah sejarah Mbecak 2.0 yang dibuat oleh Anthony.
Era globalisasi memberi dampak pada sistem teknologi dalam kehidupan termasuk dalam hal transportasi. Munculah alat transportasi yang lebih mutakhir dan cepat, memudahkan orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini menyebabkan banyak alat transportasi tradisional mulai ditinggalkan, salah satunya adalah becak.
Bukan tidak mungkin bahwa 10 tahun mendatang alat transportasi becak akan benar-benar punah dan tidak lagi dapat ditemukan sehingga anak cucu kita tidak akan pernah merasakan dan mengalami alat transportasi tersebut. Padahal becak merupakan salah satu alat transportasi tradisional khas Indonesia yang sudah turun menurun sejak dahulu kala. Namun keberadaannya kini tergeser oleh ojek online dan beragam alat transportasi modern lainnya.
Menghadirkan kembali nuansa Indonesia dari alat transportasi becak kembali ditengah kemajuan dan kecanggihan alat transportasi yang ada saat ini sehingga anak cucu kita dapat sejenak melihat kebelakang dan menyadari bahwa alat transportasi khas Indonesia ini layak untuk di ingat.

Part of : Product Design
Writer : Ridha Rahmatia
Editor : Marcomm