Mahasiswa Akuntansi Harus Tahu Jenis-Jenis Jurnal Akuntansi

Menjadi calon mahasiswa jurusan akuntansi memang seharusnya mengetahui banyak hal tentang akuntansi. Contoh yang pertama, calon mahasiswa tentunya harus tahu mengenai apa itu jurusan akuntansi. Lalu calon mahasiswa juga perlu mengetahui tentang mata kuliah apa saja yang diajarkan di jurusan akuntansi. Ketiga, calon mahasiswa pun diharapkan mengetahui pengetahuan dan keahlian apa saja yang dibutuhkan. Bahkan calon mahasiswa juga perlu mengetahui apa alasan untuk memilih ambil jurusan akuntansi. 

Tak sekedar itu, memutuskan mengambil jurusan akuntansi, nantinya jika sudah mulai perkuliahan akan cukup sering bertemu dengan jurnal akuntansi. Para mahasiswa bahkan sangat mungkin akan mendapatkan tugas untuk membuat jurnal tersebut. Maka dari itu, untuk sedikit menambah pengetahuan sebelum memulai berkuliah di jurusan akuntansi, ada baiknya Anda mengetahui tentang pengertian jurnal dalam akuntansi dan jenis-jenisnya. Berikut ini pembahasan lebih lanjutnya!

Baca Juga: Sejumlah Alasan Memilih Jurusan Akuntansi

Mahasiswa Akuntansi Harus Tahu Jenis-Jenis Jurnal Akuntansi

Pengertian Jurnal Akuntansi

Jurnal akuntansi pada dasarnya adalah semua transaksi keuangan yang dicatat pada sebuah jurnal. Idealnya, jurnal ini dibuat dengan memasukkan informasi mengenai penerimaan, tiket penjualan, kas, faktur, serta sumber data lainnya yang menunjukkan tentang transaksi keuangan. Dengan rutin menyusun jurnal akuntansi, Anda bisa lacak setiap transaksi usaha atau bisnis yang terjadi. Anda pun bisa mengetahui apakah bisnis yang dijalankan sedang ada di kondisi baik atau tidak berdasarkan data finansial di dalam jurnal. Jika misalkan jurnal menunjukkan pengeluaran selama beberapa bulan belakangan lebih besar, Anda dapat segera menganalisisnya dan mengambil tindakan yang terbaik untuk atasi hal tersebut. 

Fungsi dari Jurnal Akuntansi

Jurnal lebih dari sekedar buku besar yang di dalamnya menyimpan data catatan keuangan, tapi juga memiliki sejumlah lain yang tidak kalah, yaitu:

1. Fungsi Pencatatan

Fungsi ini sesuai dengan namanya, yaitu dilakukan untuk mencatat setiap transaksi yang dilakukan pada kegiatan bisnis atau usaha. Hal ini dapat mencakup modal, aset atau kekayaan, biaya, sampai neraca saldo dan lajur. Semakin data yang dimasukkan ke jurnal lengkap, maka semakin baik sehingga jurnal bisa berikan data finansial yang akurat dan sesuai dengan bukti.

2. Fungsi Analisis

Idealnya, pencatatan di dalam jurnal akuntansi adalah hasil analisis transaksi seperti pendebitan serta pengkreditan akun terpengaruh. Analisis ini dapat mencakup seperti pencatatan pada pendebitan, pengkreditan dan jumlahnya, atau penggolongan dari nama akun. Misalnya saja, ketika perusahaan melakukan transaksi, Anda harus tentukan apakah akun transaksi masuk ke dalam kategori debit atau masuk kategori kredit.

3. Fungsi Historis

Jurnal akuntansi pada dasarnya mencatat kegiatan dari perusahaan sehari-harinya ke dalam bentuk angka, dimana kegiatan itu terjadi dengan terus menerus. Di dalam mencatat jurnal ini, Anda disarankan untuk catat tiap transaksi berdasarkan tanggal transaksi ataupun kegiatan. Kata lainnya, jurnal ini juga mempunyai fungsi historis dikarenakan pencatatan yang dilakukan dengan sistematis dan secara kronologis. 

4. Fungsi Informatif

Pada jurnal terdapat pencatatan setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Jurnal pun bisa berfungsi menjadi penyedia informasi finansial usaha atau bisnis untuk tim dan Anda sendiri.

5. Fungsi Instruksi

Di dalam jurnal akuntansi, Anda akan diminta untuk melakukan pendebetan serta pengkreditan akun yang sesuai catatan transaksi. Di sisi yang lain, hal ini pun bisa berikan fungsi instruksi. Pada bisnis, Anda tidak hanya perlu membuat jurnal, tapi juga harus membuat buku besar. Buku besar merupakan alat digunakan untuk catat berbagai macam perubahan yang terjadi di suatu akun karena transaksi keuangan. Dengan mengkategorikan akun sebagai debit ataupun kredit, proses dalam memasukkan data pada buku besar pun menjadi lebih mudah. 

Prinsip Dasar Jurnal Akuntansi

Sebelum menyusun sebuah jurnal, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui tentang prinsip-prinsip dasarnya. Berikut beberapa yang perlu Anda perhatikan:

  • Mengidentifikasi bukti transaksi keuangan yang perusahaan lakukan seperti memo, nota, kwitansi, faktur dan lain sebagainya. 
  • Menentukan hal yang berpengaruh di dalam transaksi, kemudian menggolongkannya ke jenis modal, utang, atau harta. 
  • Melakukan penambahan ataupun pengurangan pada akun terkait transaksi yang bersangkutan.
  • Menetapkan apakah Anda perlu untuk melakukan pendebetan atau pengkreditan akun terkait transaksi terjadi. 
  • Mencatat transaksi ke jurnal umum yang sesuai dengan bukti transaksi. 

Jenis-Jenis Jurnal Akuntansi

Supaya proses akuntansi bisa berjalan secara efektif efisien, jurnal akuntansi dibuat dengan berdasarkan jenis transaksi. Berikut beberapa jenis dari jurnal yang dipakai dalam akuntansi:

1. Jurnal Umum

Pengertian Jurnal Umum

Jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk catat seluruh jenis bukti transaksi keuangan yang ada dari segala transaksi keuangan dari suatu perusahaan pada periode yang tertentu. Jurnal umum dipakai untuk cata berbagai kegiatan transaksi keuangan yang kronologis yang sesuai tanggal dengan cantumkan nama transaksi, kelompok akun beserta nominal di kolom debit/kredit.

Jadi secara singkat pengertian jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk catat segala transaksi keuangan yang terjadi pada periode yang tertentu untuk memudahkan di dalam mengelola keuangan baik untuk internal maupun eksternal organisasi.

Tujuan Pembuatan Jurnal Umum

Setelah paham akan pengertian jurnal umum, pastinya Anda pun harus mengetahui tujuan dari pembuatan jurnal umum. Dengan adanya jurnal umum, maka Anda bisa melakukan identifikasi dan melakukan hal lain yang berkaitan dengan transaksi keuangan, seperti:

  • Identifikasi pada transaksi yang terjadi
  • Penilaian pada transaksi
  • Pencatatan dampak ekonomi dari transaksi di perusahaan. 

Selain itu, membuat jurnal umum pun memiliki tujuan untuk memudahkan proses pemindahan dari dampak transaksi ke akun yang sesuai.

Fungsi Jurnal Umum

Di praktiknya, jurnal umum punya 5 fungsi yang penting untuk perusahaan, apalagi perusahaan jasa. Penjelasan sebagai berikut:

1. Fungsi Historis

Pada jurnal umum, seluruh transaksi yang terjadi dicatat dengan berdasarkan tanggal transaksi. Pada hal ini, jurnal umum menggambarkan kegiatan perusahaan setiap harinya dengan terus-menerus dan berurutan. Kata lainnya, jurnal umum mempunyai fungsi historis dikarenakan dilakukan dengan sistematis dan kronologis. 

2. Fungsi Pencatatan

Seluruh transaksi di perusahaan dicatat ke dalam jurnal umum. Dengan itu, maka perubahan modal, kekayaan, biaya, serta pendapatan, harus dicatat dulu ke dalam jurnal supaya pembuatan dari laporan keuangan perusahaan bisa dilakukan secara baik dan lebih mudah. 

3. Fungsi Analisis

Seluruh pencatatan transaksi yang dilakukan pada jurnal umum merupakan hasil analisis dari transaksi yang berupa kredit serta debit terpengaruh. Proses analisis ini meliputi penggolongan nama akun, jumlah transaksi, dan pencatatan kredit atau debit.  

4. Fungsi Instruksi

Jurnal umum memiliki fungsi instruktif di dalam proses memasukkan data pada general journal. Proses pencatatan pada jurnal ini tak sebatas dokumen transaksi saja, tapi juga sifatnya perintah kredit atau debit. 

5. Fungsi Informatif

Pada jurnal umum pun ada informasi serta penjelasan mengenai bukti pencatatan transaksi di perusahaan.

Manfaat Jurnal Umum

Berdasarkan pada fungsinya, ada sejumlah manfaat dari jurnal umum, diantaranya:

  • Mendapatkan informasi mengenai akan adanya pertambahan atau pengurangan perkiraan.
  • Mengetahui jumlah yang akan dicatat di satu ataupun lebih perkiraan.
  • Mengetahui jumlah didebit atau dikredit bahwa semestinya seimbang.
  • Mengetahui jumlah yang telah diunggah atau posting ke perkiraan yang tepat di general journal yang sesuai pekerjaan dengan buat tanda (referensi). 
  • Mengetahui jumlah yang telah diunggah atau posting pada perkiraan yang tepat di general journal yang sesuai nomor perkiraan dengan buat tanda (referensi).

2. Jurnal Khusus

Pengertian Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jenis jurnal akuntansi yang selanjutnya. Jurnal khusus merupakan jurnal yang dipakai untuk catat transaksi-transaksi khusus pada bisnis. Transaksi tersebut adalah transaksi terhitung banyak serta dilakukan berulang. Pasalnya pada dasarnya apabila sebuah bisnis semakin besar, maka akan terjadi transaksi yang banyak dan terus berulang.

Jenis-Jenis Jurnal Khusus

Terdapat 4 jenis jurnal khusus yang harus Anda ketahui, diantaranya:

1. Jurnal Khusus Pembelian

Jurnal pembelian merupakan jurnal untuk catat segala jenis pembelian. Jenis pembelian yang masuk pada jurnal pembelian seperti pembelian barang dagang kredit, pembelian perlengkapan serta peralatan dan aktiva lainnya yang dibeli dengan kredit. 

Fungsi jurnal pembelian adalah untuk sederhanakan catatan keuangan serta memudahkan Anda di dalam melakukan pencatatan transaksi yang mempunyai nilai besar dan nantinya dimasukkan ke buku besar. 

2. Jurnal Khusus Penjualan

Jurnal penjualan dapat Anda pakai untuk catat semua transaksi penjualan yang secara kredit. Jadi, di jurnal khusus ini, informasi yang disimpan memiliki kaitan dengan ringkasan faktur yang akan diberikan pada pelanggan. Transaksi yang dicatat di jurnal ini dilakukan pada setiap transaksi per hari kemudian disederhanakan untuk diposting pada buku besar di akhir periode. 

3. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas dapat Anda pakai untuk catat seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang. Jika sebelumnya pada jurnal dilakukan pencatatan pada sisi kredit, penerimaan kas ini mempunyai fungsi untuk transaksi tunai. 

Transaksi yang dicatat di jurnal penerimaan kas biasanya adalah penjualan tunai, penerimaan pendapatan, pelunasan utang diterima, dan retur pembelian tunai. 

4. Jurnal Pengeluaran Kas

Sementara jurnal pengeluaran kas mempunyai fungsi untuk pencatatan seluruh transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang. Jurnal ini biasanya mencatat dengan rinci terkait transaksi tunai. Transaksi yang dicatat pada jurnal ini seperti pembelian tunai, pembayaran beban, pelunasan utang, retur penjualan, serta uang tunai diambil untuk pribadi.

Manfaat Jurnal Khusus

  • Sebabkan Terjadinya Pembagian Kerja

Jurnal khusus dibuat dengan berdasarkan pada jenisnya, sehingga memungkinkan adanya pembagian kerja untuk orang yang mengerjakan. Untuk perusahaan yang besar pastinya membutuhkan beberapa orang untuk kerjakan beberapa jurnal khusus ini karena banyaknya transaksi yang perusahaan lakukan. 

  • Memudahkan Posting ke Buku Besar

Dengan adanya jurnal khusus ini, maka akuntan menjadi lebih mudah di dalam memindahkan pencatatan transaksi di jurnal ke buku besar. Jenis serta cara pembayaran di jurnal khusus adalah jadi jelas, sehingga mudah di posting pada buku besar. 

  • Pengendalian Internal yang Lebih Baik

Manajemen perusahaan tentunya akan lebih mudah untuk melakukan pengendalian internal apabila hanya satu orang yang tangani satu ataupun dua jurnal khusus ini

  • Menghemat Tenaga dan Biaya

Jurnal khusus biasanya dipakai perusahaan dagang karena barang diperjualbelikan kredit saja, sementara jasa tak bisa. Transaksi pada setiap perusahaan akan berbeda dari perusahaan yang lainnya, sehingga dibutuhkan jurnal ini untuk menghemat tenaga dan biaya yang sesuai dengan siklus akuntansi.

Jenis-Jenis Jurnal Akuntansi

3. Jurnal Penyesuaian

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal akuntansi yang selanjutnya adalah jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dipakai melakukan pencatatan saldo di akun-akun yang tertentu serta bisa cerminkan jumlah sebenarnya sebelum berlanjut pada penyusunan laporan keuangan. Pencatatan pada akun transaksi diperlukan karena di akhir periode nantinya akan banyak saldo akun pada buku besar dilaporkan tanpa lakukan perubahan apapun di dalam laporan keuangan.  

Akuntansi sendiri memiliki prinsip yang basisnya akrual, maksudnya adalah prinsip pengakuan pendapatan di periode yang telah didapatkan bukan di periode penerimaan kas. Prinsip itu berkaitan juga dengan tujuan penyusunan jurnal penyesuaian yakni untuk ubah transaksi jadi cara atau metode akuntansi akrual. Pada jurnal penyesuaian ada ayat jurnal penyesuaian yakni jurnal dibuat untuk ketahui informasi transaksi seperti perubahan pada jurnal.

Fungsi dari Jurnal Penyesuaian

Secara umum, fungsi jurnal penyesuaian untuk hitung pendapatan dan beban di periode yang tertentu serta tetapkan saldo catatan akun buku besar di akhir periode. 

Adapun sejumlah fungsi lainnya dari jurnal penyesuaian, yakni:

  • Untuk hitung perkiraan pendapatan serta beban selama pada periode yang tertentu.
  • Di akhir periode bisa menampilkan akun riil (kewajiban, harta, serta modal) dan juga akun nominal (pendapatan serta beban) bisa diakui karena tunjukkan keadaan pada satu periode. 
  • Tetapkan saldo pencatatan akun buku besar pada akhir periode serta bisa tunjukkan perkiraan dari akun riil, terlebih kewajiban dan harta.

Cara Buat Jurnal Penyesuaian 

Ada sejumlah tahap yang bisa Anda lakukan untuk membuat jurnal penyesuaian, yaitu:

  • Buat neraca saldo yang belum disesuaikan.
  • Analisa akun-akun.
  • Cari data transaksi yang telah tercatat tapi tak sesuai kondisi yang sebenarnya.
  • Selain itu, mencari transaksi hilang atau belum tercatat tapi telah terjadi.
  • Catat ayat jurnal penyesuaian

4. Jurnal Penutup

Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jenis jurnal akuntansi yang selanjutnya. Jurnal penutup merupakan bagian laporan keuangan yang disusun di akhir periode pembukuan. Jurnal satu ini digunakan untuk tutup akun nominal serta siapkan neraca akhir. 

Jadi, pada pembuatan jurnal penutup akan melibatkan pemindahan data dari akun sementara di dalam laporan laba rugi akun permanen pada neraca. Komponen yang masuk pada akun sementara seperti pendapatan, pengeluaran, dan laba yang harus ditutup di buku akhir tahun.

Fungsi dari Jurnal Penutup

Tiap akhir periode akuntansi, closing entries atau jurnal penutup dibuat setelah penyusunan laporan keuangan. Setelah Anda paham mengenai pengertian dari jurnal penutup, Anda pun perlu mengetahui fungsinya. 

Fungsi dari jurnal penutup adalah menyesuaikan saldo akun sampai jumlahnya menjadi nol supaya tak pengaruhi transaksi di periode yang berikutnya. Tujuan menjadikan saldo akun nol pada akhir periode supaya saldo akun modal tunjukkan kondisi sebenarnya. Dengan melakukan penutupan saldo di akun sementara, saldo modal perusahaan akan sama jumlahnya dengan neraca di akhir periode. Saldo modal itu jadi dapat dipakai menjadi acuan pembukuan periode yang berikutnya.

Selain itu, masih terdapat fungsi jurnal penutup yang lainnya, yakni pisahkan akun pendapatan dan beban. Maksudnya, agar akun-akun tersebut tak tercampur dengan saldo pembukuan di periode yang berikutnya. Setelah akun-akun dipisah, perusahaan bisa susun pembukuan untuk periode yang selanjutnya.

Karena tiap transaksi antar periode sudah dipisahkan, jurnal penutup pun dapat membantu memudahkan dalam proses audit. Jadi, pihak yang mengaudit bisa memeriksa sejumlah transaksi di dalam periode akuntansi berbeda secara mudah.

Terakhir, tapi tak kalah pentingnya, jurnal penutup berfungsi untuk sajikan laporan keuangan perusahaan secara nyata atau riil setelah penutupan pembukuan pada satu periode. Laporan keuangan dimaksud memuat aset, ekuitas, dan liabilitas perusahaan saja. 

5. Jurnal Pembalik

Pengertian Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik merupakan jurnal yang memiliki fungsi untuk membalikkan jurnal penyesuaian demi tujuan bentuk akun neraca. Reverse entry atau jurnal pembalik ini dibutuhkan untuk cegah adanya atau terjadinya akun ganda. Sementara pembuatan jurnal pembalik biasanya dilakukan di awal periode yang baru agar muncul analisis real yang lebih segar dan baru. 

Dari pengertian ini, dapat disimpulkan jika jurnal pembalik adalah jurnal yang difungsikan membalik jurnal penyesuaian yang sebelumnya sudah dibuat. Jika dilihat berdasarkan konsepnya, maka siklus akuntansi jurnal ini mempunyai kategori jurnal opsional. Maksudnya, jurnal satu ini boleh untuk dibuat ataupun tidak.

Beberapa Fungsi dari Jurnal Pembalik 

Jurnal pembalik dibuat dengan berdasarkan fungsi-fungsi yang tertentu. Beberapa fungsi yang dimaksud tersebut dan perlu untuk dipahami, yaitu:

1. Memudahkan Pencatatan Transaksi

Fungsi pertama dari jurnal pembalik adalah untuk memudahkan pencatatan transaksi. Terutama pencatatan neraca yang mana disusun pada awal periode baru. Namun, tak semua neraca dapat dibuatkan jurnal pembalik. Hanya yang berkaitan dengan jurnal penyesuaian. 

2. Untuk Sederhanakan Jurnal Penyesuaian

Dengan dibuatnya jurnal pembalik, pastinya proses penyusunan jurnal penyesuaian menjadi lebih sederhana. Apalagi jurnal yang ditusuk di periode berikutnya. Penyederhanaan ini penting apabila ayat-ayat jurnal penyesuaian dibuat cukup banyak jumlahnya. Karena terdapat pemetaan pembukuan yang buat riset jurnal penyesuaian menjadi lebih mudah. 

3. Hindari Kesalahan dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Fungsi yang ketiga dari jurnal pembalik adalah menghindari kesalahan pada pembuatan jurnal penyesuaian. Salah satu bentuk dari kesalahan yang dimaksud tersebut adalah adanya pencatatan jurnal ganda, dan pengakuan biaya serta pendapatan yang juga ganda.

Demikian informasi mengenai jurnal akuntansi dan jenis-jenisnya seperti jurnal akuntansi, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik. Jurnal adalah langkah yang pertama untuk melakukan siklus akuntansi. Maka dari itu, penting sekali untuk Anda memahaminya, terlebih jika Anda ingin mengambil kuliah jurusan akuntansi. 

Pada perusahaan, jurnal-jurnal di atas adalah dokumen yang penting dan harus dimiliki. Setiap jurnal berhubungan dengan dibuatnya laporan keuangan pada akhir siklus akuntansi. Pada sejumlah perusahaan, jurnal yang dibuat akan jadi data dimasukkan pada laporan keuangan perusahaan.

Berbicara tentang berkuliah di jurusan akuntansi, sekarang ini bagi Anda yang memutuskan untuk mengambil jurusan tersebut untuk teruskan pendidikan, ada banyak universitas yang bisa Anda pilih. Podomoro University adalah salah satu pilihan untuk Anda dapatkan pendidikan terbaik di jurusan akuntansi. Jurusan akuntansi di Universitas Agung Podomoro atau Podomoro University diajar oleh dosen-dosen terbaik, profesional, dan pastinya sangat menguasai bidang akuntansi. Jadi, Anda tidak perlu ragu akan ilmu dan pendidikan yang didapatkan nanti. 

Baca Juga: Apa Saja Mata Kuliah Jurusan Akutansi

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn
Table of Contents

Related Posts

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Manajemen Keuangan

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Manajemen Keuangan

Salah satu faktor penting sebuah bisnis dapat bertahan dan tetap eksis di dunia perdagangan adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan upaya perusahaan untuk melakukan perencanaan keuangan, pengelolaan aset, penyimpanan dana, dan pengendalian aset atau dana perusahaan. Jika melihat dari pengertiannya, ada beberapa faktor yang menjadi fungsi manajemen keuangan, mulai dari perencanaan hingga pengendalian aset. Orang

Jenis-jenis dan Pentingnya Akuntansi Beserta Siklusnya

Jenis-jenis dan Pentingnya Akuntansi Beserta Siklusnya

Secara luas, akuntansi atau accounting disebut sebagai “bahasa bisnis”. Karena meskipun ilmu ini lebih banyak dikaitkan dengan sistem hitung-menghitung, faktanya accounting lebih dari sekadar itu.  Justru dengan penerapan accounting yang tepat, sebuah perusahaan akan dapat memahami keuangan usahanya dengan lebih baik, termasuk dalam hal perencanaan pemasukan dan pengeluaran secara strategis yang sangat berkaitan dengan kelangsungan

Sejumlah Alasan Memilih Jurusan Akuntansi

Sejumlah Alasan Memilih Jurusan Akuntansi

Sebagai calon mahasiswa memilih jurusan kuliah memang hal yang tak mudah dan membutuhkan banyak pertimbangan dan pemikiran yang matang. Mempertimbangkan jurusan apa yang bisa memaksimalkan kemampuan dan bisa memudahkan di dalam mendapatkan pekerjaan. Pastinya juga melihat apakah kemampuan dan ilmu yang didapat saat kuliah nantinya akan berikan dampak yang signifikan serta dibutuhkan.  Sebagai informasi, jurusan

Apa Saja Mata Kuliah Jurusan Akuntansi? Ini yang Dipelajari

Apa Saja Mata Kuliah Jurusan Akuntansi? Ini yang Dipelajari

Memilih jurusan untuk kuliah memang bukan perkara yang mudah. Ada sejumlah pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang. Jurusan kuliah penting sekali untuk kedepannya. Alasannya karena jurusan kuliah adalah fondasi untuk melewati langkah yang berikutnya. Dengan belajar di jurusan kuliah yang tepat, Anda dapat fokus untuk kembangkan potensi yang dimiliki serta dapat memahami rencana karier Anda