Gimana Sih, Solusi Bekerja Secara Aman di Proyek Konstruksi??

Kecelakaan konstruksi yang menimbulkan kerugian baik pada pekerja maupun proyek kerap terjadi setiap tahunnya. Salah satu contoh yang masih hangat terjadi adalah kecelakaan pada pekerjaan pengecoran Dermaga 4 Pelabuhan Merak Banten pada tanggal 30 Agustus 2021. Kecelakaan ini menyebabkan 1 pekerja tewas dan 2 lainnya mengalami luka-luka (Iqbal, 2021). Insiden ini tentu saja menjadi catatan yang perlu dipertanyakan: Bagaimana, Solusi Bekerja Secara Aman di Proyek Konstruksi??

Sumber : INews.id

Secara umum kecelakaan konstruksi beberapa faktor, hal ini telah dikonfirmasi oleh W.H. Heinrich (1931) dengan teori domino. Teori ini menyebutkan bahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak aman (unsafe act) dan kondisi lingkungan yang tidak aman (usafe condition). Heinrich menjelaskan bahwa sifat seseorang seperti: temperamental, keras kepala/sulit diatur, ceroboh dapat berkembang dari lingkungan sosial seseorang. Kemudian karakter tersebut berkontribusi pada pada tindakan tidak aman.

Ada beberapa alasan mengapa orang melakukan tindakan tidak aman seperti:

  1. Kelelahan dan Stress, kondisi ini menyebabkan pekerja kehilangan/berkurang Konsentrasinya
  2. Kualitas Alat Pelindung Diri/APD dan Peralataan yang Buruk.
    Kualitas APD yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan pengamanan menjadi berkurang hal ini dapat berdampak terjadi kecelakaan kerja
  3. Minim Supervisi dan Inspeksi. Supervisi dan inspeksi yang dilakukan oleh petugas dan ahli K3 memberikan efek positif terhadap kebijakan yang telah ditetapkan, namun apaibla kegiatan supervisi diproyek tidak dilakukan secara benar maka berpotensi perilaku bekerja tidak aman yang mengarah kepada kecelakaan.
    Seorang pekerja yang melakukan tindakan tidak aman mungkin melakukannya karena dia tidak yakin bahwa tindakan pencegahan yang tepat diperlukan, dan karena pengawasan yang tidak memadai.
  4. Cuaca panas, kondisi cuaca dapat menyebabkan pekerja mudah lelah sehingga dapat menurunkan konsentrasi yang menyebabkan perilaku tidak aman; (5) minimnya pengetahuan, dan pelatihan terhadap kegiatan K3.
    Pengetahuan dan pelatihan terhadap K3 yang minim dapat pepotensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
    Kombinasi berbagai penyebab ini dapat menciptakan rangkaian peristiwa yang sistematis yang mengarah pada kecelakaan.

Adapun solusi dalam mengurangi kecelakaan konstruksi menurut (Fassa, Wibowo, & Soekiman, 2021) adalah:

  1. Peningkatan peran pemangku kepentingan. Cara pertama untuk mencegah kecelakaan tidak terjadi lagi seperti pada proyek Dermaga 4 Pelabuhan Merak Banten yaitu pentingnya komitmen pemilik, konsultan pengawas, dan kontraktor untuk menghadirkan kondisi aman di proyek konstruksi. Hal ini telah diatur dalam UU No.2 2017 Jasa Konstruksi Pasal 59 ayat 1 yaitu “Setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar K4”;
  2. Peningkatan Peran Teknologi, Informasi & Komunikasi. Untuk memastikan prosedur pelaksanaan K3 berjalan dengan baik maka peran teknologi perlu ditingkatkan, misalnya pengawasan menggunakan CCTV maupun drone;
  3. Peningkatan Peran Pelatihan K3, setiap pekerja harus senantiasa dibekali dengan pelatihan K3 agar mereka dapat bekerja secara aman;
  4. Komitmen Pengalokasiaan Biaya Sistem Manajemen Keselamtan Konstruksi/SMKK, Untuk menjalankan hal tersebut maka diperlukan komitmen yang jelas berupa Pengalokasiaan Biaya Penerapan SMKK seperti yang telah diatur pada pasal 40 Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK.

Referensi :

Writer : Ferdinand Fassa
Editor : Marcomm

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn
Table of Contents

Related Posts

6 Rekomendasi Aplikasi Teknik Sipil Terbaik Bagi Mahasiswa

6 Rekomendasi Aplikasi Teknik Sipil Terbaik Bagi Mahasiswa

Dalam menentukan pilihan jurusan kuliah, seseorang sering kali dilanda rasa bingung dan dilema ketika dihadapkan pada beberapa pilihan jurusan kuliah yang beraneka ragam. Ini tentunya wajar, dikarenakan kebanyakan dari mereka dituntut untuk bisa menentukan pilihan jurusan mana yang sesuai dengan bakat dan minat serta memiliki prospek kerja yang bagus di masa depan. Sebagai saran, tidak

Hal-Hal Penting yang Dipelajari di Teknik Sipil

Hal-Hal Penting yang Dipelajari di Teknik Sipil

Jurusan teknik sipil termasuk salah satu jurusan yang menjanjikan. Jurusan ini berkaitan dengan pembangunan bangunan dan konstruksinya.  Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pembangunan tentu menjadikan Indonesia terus membutuhkan kader-kader generasi muda yang paham mengenai pembangunan. Meskipun mahasiswa teknik sipil akan belajar tentang semen. Konstruksi dan lain sebagainya namun lulusan teknik sipil bukanlah seorang tukang bangunan, ada

Mengenal Persyaratan dan 7 Alasan Masuk Teknik Sipil

Mengenal Persyaratan dan 7 Alasan Masuk Teknik Sipil

Jurusan Teknik Sipil merupakan salah satu jurusan yang bisa dipilih di Fakultas Teknik. Jurusan ini memiliki bidang yang spesifik terkait dengan konstruksi atau pembangunan fisik infrastruktur. Jurusan teknik sipil merupakan salah satu jurusan dengan peminat yang banyak karena memiliki peluang karir yang menarik dan menjadi salah satu alasan masuk teknik sipil yang paling mudah dipahami. 

Kenali Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitektur Sebelum Pilih Jurusan

Kenali Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitektur Sebelum Pilih Jurusan

Pilihan bidang ilmu yang dipelajari dan ditekuni bisa menjadi profesi yang selanjutnya menjadi jalan hidup seseorang. Salah satu saat yang sangat menentukan dalam membuat pilihan ini adalah saat memilih jurusan kuliah. Mengetahui perbedaan teknik sipil dan arsitektur bisa menjadi sebuah panduan dalam memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan keinginan dan juga kemampuan. Jurusan teknik sipil