Dewasa ini dunia fotografi khususnya di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan, dalam artian fotografi bukan hanya sebagai pekerjaan profesional tapi sudah menjdi life style bagi masyarakat perkotaan. Fenomena ini terlihat dari semakin banyaknya media yang membahas tentang dunia fotografi, mulai dari koran, majalah, televisi dan internet.
Fotografi pada zaman dahulu merupakan ilmu dan kemampuan yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertntu saja, namun seiring dengan berkembangnya zaman dunia fotografi mulai di dalami oleh semua kalangan. Cabang seni fotografi mulai muncul bermacam-macam seperti Landscape Photography, Macro Photography, dan Potrait Photography. Kemudian muncul satu cabang baru yang ikut meramaikan dunia fotografi yaitu Food Photography.

Food Photography merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat di jurusan Bisnis Perhotelan Podomoro University. Food Photography merupakan mata kuliah gabungan antara teori dan praktek yang memberikan pengetahuan basis bagi mahasiswa tentang pengenalan teori dasar dan keseluruhan proses kerja food photography dan food styling.
Ke depannya melalui mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami:
- pengetahuan dasar tentang food photography,
- pengetahuan dasar tentang food styling,
- perencanaan konsep food styling & food photography,
- pengenalan alat dan teknik penyiapan bahan untuk penataan dan pemotretan produk F&B,
- pemanfaatan food photography dalam digital marketing (medsos).
Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Photography is all about light. To let the camera “see” what you wish, you have tools controlling how much light reaches the camera sensor: the aperture and shutter speed controls. With too little light, your photo will be too dark. With too much light, it will be too bright. In both cases some details will be lost. You use aperture and shutter speed to achieve the proper exposure, while taking into account some important side-effects you should be aware about.

“Food photography is a still life specialization of commercial photography, aimed at producing attractive photographs of food for use in advertisements, packaging, menus, and cookbooks. Professional food photography is a collaborative effort, usually involving an art director, a photographer, a food stylist, a prop stylist and their assistants.”
Food Photography tidak lepas dengan adanya dunia makanan yang menjadi seorang model saat melakukan pengambilan gambar. Food Photography dalam pengertian sederhana adalah teknik memotret makanan menjadi lebih menggoda. Dalam industri kuliner, seperti produsen makanan, rumah produksi, periklanan, hotel, kafe, dan lainnya, fotografi makanan mutlak dibutuhkan.
Karena itu pelaku food photography semakin dicari. Baik food photographer, chef sebagai pembuat makanan, maupun food stylist yang menata makanan saat difoto. Food photography yang bagus harus menonjolkan ciri-ciri terbaik makanan tersebut dan kelezatannya yang melekat. Rayakan warna dan tekstur dari piring ataupun elemen pendukung lainnya, tidak diredam atau disembunyikan.



A good food photograph is all about letting the food speak for itself. Its back story, its ingredients, its process and its relationship to the surrounding and the people. It is about focusing on the main subject in a frame and its reason for being there, while bridging the gap between all the other components present on the frame or not. It can be done by capturing the ambiance and the mood aside from the food itself. It will be like reading the soul by just looking into the eyes.

Part of : Hotel Business
Source : Sri Fajar Ayuningsih
Writer : Marcomm