The Next Gen Battle : CatCalling Talkshow

Podomoro University, Jakarta. Kamis, 14 November 2019, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi Hukum Bisnis kembali mengadakan kegiatan akademik berupa talkshow dengan mengangkat tema yaitu “CatCalling”. Acara tersebut dimoderatori oleh Dosen dan Mahasiswa Program Studi Hukum Bisnis – Sanggup Leonard Agustian dan Clara Indira Mutiasari (Batch 17). Selain dihadiri oleh Mahasiswa/i Program Studi Hukum Bisnis, talkshow ini dihadiri juga oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Stella Maris dan SMA Ipeka Integrated Christian School.

Sebagai fenomena sosial, “CatCalling” dapat dimaknai sebagai suatu perilaku/perbuatan yang bertendensi seksual melalui siulan, panggilan, berkomentar hingga lirikan kepada perempuan yang berada di area publik yang pada akhirnya membuat tidak nyaman. Sekalipun fakta-fakta menunjukkan jika “CatCalling” banyak dialami oleh kelompok perempuan, pada akhirnya juga kelompok laki-laki mengalami hal yang serupa.

Selama talkshow berlangsung, terjadi diskursus yang menarik. Moderator mengemukakan jika praktek “CatCalling” dari segi budaya masih marak terjadi dikarenakan Indonesia masih menganut konsep patriarki yang begitu kuat atau dalam arti yang lebih mudah jika kedudukan laki-laki lebih tinggi dan kuat dari pada perempuan. Tidaklah mengherankan jika ada seorang perempuan yang tidak nyaman atas “perilaku” tersebut, pada akhirnya hendak melaporkan kepihak berwajib justru berbanding terbalik atas laporan yang diterimanya, tidak mengherankan justru pihak perempuan yang justru dipersalahkan. Dapat diketahui jika Indonesia masih kental akan budaya-budaya demikian, hingga pada akhirnya kesetaraan gender masih belum sepenuhnya diakui. Sedangkan dalam kajian hukum, Indonesia sebagai negara hukum menganut konsep persamaan dimata hukum, di mana keberadaan hukum di Indonesia tidak membeda-bedakan gender manapun. Terkait dengan “CatCalling” berdasarkan survei yang dilakukan menunjukan, jika keberadaan “CatCalling” agar dapat ditindak secara hukum masih dalam keadaan “mungkin” – dapat saja ditindak dan/ataupun tidak dapat ditindak. Walaupun demikian, banyak pula hasil riset membuktikan jika dampak yang dihasilkan terhadap korban “CatCalling” masuk sampai kesendi-sendi kehidupan seorang korban, diantaranya secara psikis, kehidupan sosial bahkan perekonomian.

Guna membedah fenomena tersebut, dalam talkshow terjadi lempar argumen baik pro maupun kontra baik dari Mahasiswa/I Program Studi Hukum Bisnis maupun Siswa-Siswa SMA yang tidak mau kalah mengutarakan berbagai pendapatnya maupun pengalamannya. Ada yang berpendapat jika “CatCalling” sudah seharus dapat ditindak secara hukum layaknya seperti di negeri-negeri luar (baca: Barat). Akan tetapi ada juga yang tidak sependapat, sebab “CatCalling” merupakan pujian maupun candaan, dan masih banyak-lagi argumen-argumen lainnya.

Di penghujung acara talkshow tersebut ditutup dengan adanya penandatanganan “Pernyataan Sikap Kepedulian Terhadap “Catcalling” yang diwakili oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Bisnis dan diikuti oleh seluruh partisipan lainnya. Maksud dari Pernyataan Sikap tersebut, bahwa dalam Program Studi Hukum  Bisnis, Podomoro University menolak terjadinya perilaku “CatCalling”.

Part of : Business Law

Writer : SLA
Editor : Marcomm

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn
Table of Contents

Related Posts

Peningkatan Kompetensi dan Pertumbuhan Wirausaha melalui Program Kelompok Mentoring Bisnis dan Seminar Success Story

Mendalami entrepreneurship agar kedepannya dapat membangun sendiri bisnis besar sama sekali bukanlah hal yang mudah. Untuk sukses sebagai seorang Entrepreneur, diperlukan tekad dan komitmen yang kuat untuk bertahan dari segala rintangan yang dihadapi. Mustahil dapat secara instan mencapai keberhasilan. Butuh waktu yang lama, usaha keras, dan semangat untuk tidak menyerah agar mampu membangun bisnis sendiri

Pelepasan Mahasiswa Penerima Beasiswa Indonesian International Mobility Awards 2021 Universitas Agung Podomoro

Jakarta, 25 Agustus 2021– Universitas Agung Podomoro atau biasa yang dikenal dengan Podomoro University melakukan seremoni pelepasan 6 (enam) orang mahasiswa peraih program beasiswa Indonesian International Mobility Awards (IISMA) 2021. Dalam seremoni pelepasan tersebut, Rektor Universitas Agung Podomoro, Bapak Bacelius Ruru menyampaikan rasa bangganya kepada para mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa IISMA 2021. “Sebuah kebanggaan bagi saya

Realita Desain Industri 4.0

Revolusi Industri secara tidak langsung merubah gaya hidup, seperti cara kita bekerja dan cara kita berkomunikasi dengan relasi. Semua lini hidup di sekitar kita telah tergantung dengan teknologi. Puncak seluruh perubahan besar sebanding dengan munculnya Revolusi Industri dari Generasi Pertama, Kedua, dan Ketiga. Dan sekarang kita berada di Revolusi Industri Generasi ke Empat yang akan

Kegiatan Bisnis Manajemen Indonesia (KBMI) 2020

Dalam rangka mendorong munculnya entrepreneur muda di perguruan tinggi, Direktorat Belmawa Kemendikbud menyelenggarakan Kegiatan Bisnis Manajemen Indonesia (KBMI) tahun ini. Program KBMI diharapkan dapat menghasilkan karya kreatif serta inovatif dalam membuka peluang bisnis bagi mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneur. Pada tahun ini, Podomoro University bersama PUCEL serta lima kelompok mahasiswa berhasil lolos mendapatkan dana hibah