Punya bisnis besar di usia muda tentunya bakal memudahkan Anda dari segi finansial. Tak perlu sibuk kerja dari pagi sampai malam, Anda hanya perlu fokus mengelola bisnis dan memastikan pekerja yang terlibat mampu mengerjakan masing-masing tugas. Bukan cuma itu, secara tak langsung kamu membantu perkembangan ekonomi negara.
Namun, mengembangkan bisnis juga butuh perjuangan. Anda harus mengorbankan modal yang besar, bahkan menghadapi kerugian kalau salah perhitungan. Makanya, Anda harus menyiapkan berbagai hal sejak awal. Termasuk urusan dan aturan yang berhubungan dengan bisnis yang dikenal sebagai hukum bisnis.

Apa itu hukum bisnis?
Secara umum, hukum bisnis adalah sekumpulan aturan yang mengatur kegiatan bisnis supaya berjalan sesuai koridor yang ditetapkan. Seperti hukum di bidang lainnya, hukum bisnis dituangkan secara tertulis. Aplikasinya pun ditujukan untuk melindungi, mengawasi, sekaligus mengatur segala aktivitas yang berkaitan dengan perdagangan industri, baik untuk barang dan jasa.
Dengan mengetahui hukum bisnis, Anda yang baru terjun di dunia bisnis bakal terhindar dari berbagai masalah. Misalnya saja plagiarisme yang kerap terjadi pada brand atau logo yang dipakai. Selain itu, pebisnis pemula juga bakal mempelajari kode etik yang berhubungan dengan profesi sebagai pebisnis.
Untuk langkah awal, pebisnis pemula sebaiknya mengetahui dasar-dasar hukum bisnis di bidang yang mereka kelola. Langkah ini membantumu meminimalisasi risiko, terutama saat mengurus legalitas dokumen dan status bisnis. Seiring berjalannya waktu, Anda bisa teruskan dengan mengulik aturan dan kebijakan lebih kompleks demi melindungi bisnis.
Baca juga: Mahasiswa Hukum Wajib Tahu! Pengertian Hukum dan Hal Terkait
Bagaimana ahli mendefinisikan hukum bisnis?
Selain dari sudut pandang umum, mengetahui definisi hukum bisnis dari beberapa ahli bakal memberikan perspektif luas. Berikut sejumlah pengertian hukum bisnis dari sejumlah pakar:
1. Munir Fuady
Menurut Munir Fuady, hukum bisnis adalah bentuk penegakan hukum yang mengatur tata cara pelaksanaan, urusan, maupun aktivitas perekonomian. Hal ini mencakup keuangan, perdagangan, industri, dan hal-hal yang berhubungan dengan pertukaran barang dan jasa. Sementara pihak yang menjalankan bisnis dan memicu perputaran uang disebut sebagai entrepreneur.
2. Dudung Amadung Abdullah
Dudung Amadung Abdullah mengatakan bahwa hukum bisnis terdiri atas aturan yang mengatur segala hal yang mencakup kegiatan bisnis. Aturan-aturan tersebut dibuat supaya Anda dapat mengelola bisnis secara adil. Hukum bisnis juga dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber pada kebiasaan, perjanjian, kontrak, hingga perundang-undangan.
3. Bestuur Rechts
Hukum bisnis, menurut Bestuur Rechts, merupakan sekumpulan aturan yang dapat disampaikan secara tertulis maupun tak tertulis. Meski begitu, poin-poin yang tertuang tetap mengatur segala hak dan kewajiban Anda sebagai pegiat bisnis. Hal tersebut mencakup hukum perikatan dan perjanjian yang harus Anda sepakati sebelum menjalankan bisnis.
4. Undang-undang No. 8 tahun 1999
Pemerintah Indonesia juga sudah menetapkan hukum bisnis melalui perundang-undangan, yakni dalam Undang-undang No. 8 tahun 1999. Dalam aturan ini disebutkan bahwa penting bagi pelaku bisnis untuk menguasai hukum yang berkaitan dengan bidangnya. Pasalnya hukum mempunyai tanggung jawab mengatur bisnis supaya berjalan tertib, lancar, dan tak merugikan.
Apa saja tujuan dan fungsi hukum bisnis?
Ketika mendengar kata hukum, Anda barangkali langsung memikirkan hal-hal yang dekat dengan keadilan, kebenaran, hingga denda. Namun, hukum, termasuk hukum bisnis, punya lingkup yang lebih luas. Untuk tujuannya saja meliputi:
- Menjamin fungsi keamanan mekanisme pasar agar lancar dan efisien;
- Melindungi macam-macam usaha, dari yang skalanya kecil hingga besar;
- Membantu perbaikan sistem keuangan dan perbankan;
- Memberikan proteksi kepada pelaku di bidang ekonomi;
- Mewujudkan bisnis aman dan adil untuk seluruh pelaku bisnis.
Sementara fungsi hukum bisnis mencakup:
- Dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi pelaku bisnis;
- Membantu menjelaskan hak dan kewajiban dalam praktik bisnis, sehingga Anda bisa menyiapkan dan mengelolanya dengan baik;
- Mewujudkan watak serta perilaku yang baik kepada pelaku bisnis agar mereka dapat beraktivitas secara adil, wajar, dan jujur.
Apa saja sumber hukum bisnis?
Hukum bisnis tentunya tak muncul tiba-tiba. Ada sumber-sumber yang digunakan untuk menyusunnya. Di Indonesia, ada dua sumber hukum yang dipakai, yakni sumber hukum formil dan sumber hukum materiil.
Sumber hukum formil biasanya berkaitan dengan prosedur dan cara pembentukan. Secara langsung, sumber ini juga membantu pembentukan hukum. Adapun jenis-jenisnya mencakup undang-undang (termasuk UUD 1945), keputusan presiden, peraturan pemerintah, dan peraturan daerah. Selain itu, traktat yang mencakup perjanjian antarnegara dalam beberapa bentuk, yurisprudensi (putusan hakim), dan doktrin ahli hukum masuk ke sumber hukum formil.
Bagaimana dengan sumber hukum materiil? Pada sumber hukum ini, ada beberapa faktor yang membantu pembentukan isi hukumnya, antara lain sosial-ekonomi, agama, serta tata hukum yang datang dari negara lain.
Baik sumber hukum formil dan materiil digunakan untuk menghasilkan hukum bisnis. Sebagai contoh, berikut sumber hukum bisnis secara formil yang diperoleh dari undang undang:
- Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Kumpulan undang-undang di dalamnya mengatur hubungan atas kebendaan maupun antara badan hukum dan perorangan. Aturan jual beli, penyewaan, dan pinjaman juga masuk ke sumber hukum ini;
- Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Di dalamnya terdapat undang-undang yang mengatur tindakan pidana dalam bisnis, misalnya pencurian dan penipuan;
- Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Di sini, Anda bakal menjumpai aturan persoalan perdagangan yang belum diatur dalam KUHPerdata;
- Aturan lain di luar tiga perundang-undangan di atas, misalnya yang mengatur perseroan terbatas dan investasi.
Baca juga: Mengenal Pengertian Aspek Hukum dalam Bisnis
Apa saja prinsip dalam hukum bisnis?

Selain sumber hukum, prinsip berpengaruh juga pada kekuatan hukum bisnis yang Anda pelajari. Setidaknya ada lima prinsip umum yang terdapat dalam hukum bisnis, antara lain:
- Prinsip otonomi. Pelaku bisnis otonom sadar akan kewajiban yang mereka lakukan. Anda yang sudah mendalami prinsip otonomi tak akan langsung mengikuti norma atau nilai yang ada kecuali kalau sudah tahu ada kebaikan dan dampak positif di dalamnya;
- Prinsip kejujuran. Kejujuran adalah poin penting dalam berbisnis. Jadi rasanya bukan hal aneh kalau sifat ini menjadi prinsip hukum bisnis. Dengan memegang teguh kejujuran, Anda akan mudah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan maupun klien;
- Prinsip keadilan. Prinsip keadilan menuntut Anda memperlakukan setiap orang sesuai aturan, objektif, dan bertanggung jawab. Selain itu, keadilan juga dapat berarti tak ada pihak yang dirugikan atau diabaikan kepentingannya;
- Prinsip saling menguntungkan. Pernah dengar simbiosis mutualisme? Dalam berbisnis, Anda juga harus menanamkan prinsip tersebut supaya semua pihak yang terlibat dapat diuntungkan dan mampu melahirkan win-win situation;
- Prinsip integritas moral. Prinsip terakhir yang dapat menolong Anda mengaplikasikan hukum bisnis adalah prinsip integritas moral. Sesuai namanya, prinsip ini yang menjaga bisnis Anda berjalan baik dengan reputasi yang bagus.
Seperti apa contoh penerapan hukum bisnis?
Supaya Anda bisa memahami penerapan hukum bisnis di lapangan, mari cek contoh-contohnya berikut ini!
Contoh di bidang perkreditan
Perkreditan adalah hal umum di dunia bisnis, tetapi Anda harus mengikuti prosedur supaya tahap pengajuannya lancar. Perkreditan dibagi menjadi beberapa jenis dan hukum bisnis sangat dibutuhkan untuk menentukan jumlah pinjaman hingga bunga yang dikenakan.
Contoh di sektor ikatan bisnis
Ikatan dalam dunia bisnis umumnya memakai KUH Perdata sebagai landasannya. Terdapat tiga sumber di dalamnya, antara lain sumber perikatan dari perjanjian, perikatan dari perundang-undangan, dan perikatan non-perjanjian.
Contoh di hukum perjanjian
Fungsi dan manfaat hukum bisnis sangat terasa saat Anda mengurus kontrak atau perjanjian. Keduanya mengandung pasal-pasal dan sejumlah poin dengan dasar hukum yang harus diikuti. Jadi kalau sampai tak mempelajari hukum bisnis, Anda bisa terjebak banyak masalah.
Baca juga: Besarnya Potensi Karir Jurusan Hukum Bisnis Internasional!
Di mana sebaiknya mempelajari hukum bisnis?
Karena bukan materi yang bisa dipahami sehari semalam, hukum bisnis harus Anda pelajari bersama pengajar berpengalaman di tempat profesional. Kalau masih ada di tahap perencanaan, Anda dapat pertimbangkan buat menuntut ilmu di Podomoro University.
Berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Agung Podomoro, perguruan tinggi yang beroperasi sejak 2014 ini menawarkan Business Law sebagai salah satu program undergraduate. Selama empat tahun Anda bakal belajar banyak tentang hukum bisnis, termasuk aplikasi hingga prospeknya.
Kalau penasaran dengan program Podomoro University, silahkan kunjungi website resmi mereka di podomorouniversity.ac.id.